Publikasipendidikan.com-kupang_Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP), Universitas Nusa Cendana(UNDANA) menyelenggarakan kegiatan diskusi publik dengan tema, “Tantangan Pendidikan Dan Organisasi Dalam Kemajuan Bangsa.”
Kegiatan ini digelar lewat via zoom, Selasa malam, 8 November 2022 yang turut hadir dalam diskusi ini, Ketua BEM FKIP UNDANA 2022, Hendrik T.P. Malaikai, Ketua Umum FORMATUR PMII Cabang Kupang 2022-2023, Muklis Adi Putra Umbu, Ketua GMKI Cabang Kupang, Florit P. Tae, Rio Nappu sebagai moderator, serta para anggota yang mengikuti Diskusi ini.
Ketua PMII dalam arahannya ia menjelaskan tentang, “tantangan pemuda berkaitan dengan dunia pendidikan dan dunia organisasi sangat baik bagi Mahasiswa/i yang besik akademisi guru harus mampu memaksimalkan diri nya di dunia perkuliahan sebelum terjun menjadi seorang pendidik,” jelasnya.
Lanjutnya, “ada beberapa potensi yang harus di maksimalkan diantaranya potensi,SQ, IQ, EQ, dan fq. guna untuk menjawab segala macam tantangan berkaitan dengan dunia pendidikan terkususnya pendidikan di, Nusa Tenggara Timur(NTT).
Masih Umbu, “Pendidikan nonformal seperti organisasi adalah wadah luar kampus yang tepat untuk pemuda atau mahasiswa/i untuk mengembangkan segala potensi yang mereka miliki guna sebagai bekal dalam menjawab tantangan zaman ke depan.
Sementara itu, Ketua GMKI Cabang Kupang, dalam sambutannya, ia meminta agar mahasiswa/i berefleksi lebih dalam, “Organisasi tidak memastikan orang untuk jadi apa, tidak dengan pasti menentukan orang mau kerja dimana?”
Tetapi, saya berkesimpulan bahwa: Dalam berorganisasi, yang dijumpai oleh setiap orang haya 3 hal: Ilmu, Pengalaman, dan Realasi, tandas Ketua GMKI.
Lanjut Ketua GMKI, “Pendidikan dan Organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Kemajuan bangsa tidak dapat dilepaskan dari Peran Pendidikan dan Organisasi.
Disini, kita sadar bahwa sesungguhnya; Pendidikan di Kampus melengkapi manusia, meningkatkan sumber daya dan potensi diri secara intelektual, sedangkan organisasi memberi ruang pelengkap. Sekaligus menjadi wadar pertama untuk membentuk mahasiswa merefleksikan diri, menempa potensi dan mengintrupsi struktur pengetahuan yang dibangun oleh Kampus atau lembaga Pendidikan formal, tambahnya.
“kita juga harus mengakui bahwa Setiap pemuda-mahasiswa yang memiliki mimpi membangun bangsa dengan segala potensi diri yang dimiliki hanya dapat terealisasi dengan maksimal bila pengetahuan keterampilan dan sikap ditempa di organisasi,” tutupnya.
Ketua BEM FKIP dalam meminta tanggapannya, kegiatan Diskusi Publik dengan tema : Tantangan Pendidikan Dan Organisasi Dalam Kemajuan Bangsa, “kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat keilmuan serta kegiatan yang membangun serta merangsang kemampuan mahasiswa untuk peduli terhadap pentingnya ber literasi, serta meningkatnya, Sumber Daya Manusia(SDM), agar mampu berdampak serta berkontribusi untuk kemajuan bangsa melalui dunia Pendidikan maupun Organisasi, ungkap Ketua BEM itu.
“Semoga kegiatan Diskusi Publik ini menjadi poin refleksi kita semua dalam memandang bangsa kedepan yang menuju era revolusi Industri 4.0 ke Era Society 5.0,” harapnya.
Alberto¹²