PUBLIKASIPENDIDIKAN.COM|Perkawinan merupakan salah satu yang menjadi dambaan bagi setiap orang dewasa dengan berbagai alasan dan faktor yang mendorongnya.perkawinan ini menjadi prosesi terpenting dan sacral dalam kehidupan manusia.
berdasarkan undang undang nomor 1 tahun 1974 pasal 1 menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan tuhan yang maha esa.
maka dari itu perkawinan bukanlah sebuah lelucon yang hanya di lakukan untuk sebuah hiburan atau kesenangan semata .perkawinan haruslah di lakukan oleh oang orang yang sudah siap baik fisik maupun mental atau orang yang sudah mencapai usia perkawinan yan telah di tentukan.
Baca juga : Danlanud Rsn Antar Keberangkatan Presiden Republik Indonesia
Salah satu yang menjadi perhatian sekarang ini adalah terjadinya perkawinan usia dini.
Perkawinan usia dini adalah perkawinan yang terjadi pada usia di bawah 18 tahun untuk laki laki dan 16 tahun untuk perempuan dan usia ini seharusnya masih dalam masah pendidikan dan masih dalam kategori remaja.di katakan sebagai, Pernikahan dini karena tidak sesuai dengan aturan usia menikah yang telah di tentukan pemerintah.
Perkawinan dini menjadi salah satu masalah yang terjadi Di Manggarai sekarang ini di kalangan remaja setiap tahunnya berdasarkan data BPS Kabupaten manggarai tahun 2018- 2020 jumlah perempuan yang melakukan perkawinan dini paling banyak yang berusia <_16 pada tahun 2019 dengan jumlah 7,80 dan menurun pada tahun 2020 pada tahun 2018- 2020 usia perkawina 17-18 tahun terus mengalami peningkatan dengan jumlah 24,07. Hal ini karena di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain,karna kemauan sendiri dari setiap pasangan,rendahnya tingkat pendidikan ,pergaulan bebas dan seks bebas.
Baca juga : Mala Petaka Seorang ASN Perempuan Guru SD Tambangan Di duga Sengaja Melakukan pencemaran nama baik
Adapun dampak dari perkwinan usia dini Dampak bagi kesehatan Pernikahan dini mempunyai pengaruh besar terhadap tingginya angka kematian bayi dan ibu, serta kesakitan dari ibu maupun anak nya sangat beresiko tingggi, Selain itu perkembangan anaknya juga akan sangat rendah anak kemungkinan terkena hambatan pertumbuhan atau stanting.
Dampak bagi pendidikan Remaja yang melakukan prnikahan dini terpaksa untuk tidak melanjutkan pendidikan sehingga kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas menjadi terhambat. Dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah penganguran di suatu wilayah.
Baca juga : Merajut Masa Depan Dunia Pendidikan Bersama 21 kepala Sekolah Dasar Sekecamatan Muara Pinang
Dampak terhadap ekonomi Orang yang melakukan pernikahan dini sebagian besarnya adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga sering kali dlam kehidupan keluarga nya memiliki masalah finasial yang pada akhirnya ketika tidak menemukan jalan keluarnya maka akan menimbulkan percecokan dan berujung pada kekerasan, Dampak bagi psikis.
Menjalani kehidpan rumah tangga tidak akan luput dari yang nama nya masalah atau pun kebutuhan yang ada di dalam rumah tangga harus terpenuhi.
Baca juga : Bupati Sampang Meresmikan Asrama Polri Wicaksana Laghawa Polres Sampang
maka tidak jarang anak yang menjalani kehidpuan rumah tangga belum cukup umur sering kali mengalami tekanan dan stress karna sulit untuk menyesuaikan diri dan belum siap untuk menyelesaikan semua persoalan dalam rumah tangga tersebut sehinga hal iini membuat mereka sering kali mengalami gangguan psikis nya. Karna belum bisa menstabil emosi dari setiap diri mereka.
Untuk mengurangi terjadi nya pernikahan dini di kalangan remaja dapat di lakukan beberapa hal pertama,memberdayakan anak dengan informasi penting mengenai akibat yang terjadi karna pernikahan dini , kedua, meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan dengan hal ini para remaja perempuan mampu menilai dan mengembangkan keterampilan untuk menunda pernikahan dini.
Ketiga, perhatian dari orang tua, hal ini sangat penting karna bagi kebanyakan anak perhatian dari orang tua sangat penting karna mereka merasa di sayang dan di cintai sehingga anak anak tidak mencari perhatian di luar lingkungan kelurga yang menjerumuskan mereka pada pergaulan bebas.
Penulis Nama : Helena Sisilia Mariati, Prodi : Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Katolik Santu paulus ruteng.