PUBLIKASIPENDIDIKAN|MANGGARAI-Manggarai Barat adalah Salah satu Kabupaten yang terkenal akan Parawisitanya yang bahkan sampe ke kancah internasional, Terkenalnya Manggarai Barat sebagai kota Parawisata tentunya menjadi Pendapatan yang besar bagi Kabupaten Manggarai Barat.
Namun Majunya Kabupaten Manggarai Barat sebagai Destinasi Wisata tidak diimbangi dengan Fasilitas Kesehatan yang memadai Bagi Masyarakat, Hal ini dibuktikan dengan tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga : Karbinia jelisa : Manfaat dan peluang dari migrasi yang terjadi di kabupaten Manggarai
Dilansir dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat, Kematian ibu dan bayi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai 387 orang dalam enam tahun terakhir. Rinciannya 341 kasus kematian bayi, dan 46 kasus kematian Ibu.Untuk kematian ibu pada 2017 sebanyak 14 orang, 2018 sebanyak 7 orang, 2019 sebanyak 5 orang, 2020 sebanyak 7 orang, 2021 sebanyak 7 orang, dan Januari-Oktober 2022 sebanyak 6 orang.Sementara kematian bayi pada 2017 sebanyak 61 orang, 2018 sebanyak 55 orang, 2019 sebanyak 46 orang, 2020 sebanyak 53 orang, 2021 sebanyak 67 orang, dan Januari-Oktober 2022 sebanyak 59 orang.
Penyebab Utama tingginya angka Kematian Ibu dan Bayi adalah kekurangan gizi dan kekurangan energi kalori Ibu. Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan Berat Badan yang rendah, kematian saat persalinan, pendarahan, pascapersalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan.
Baca juga : Helena Sisilia Mariati : Pengaruh Perkawinan usia dini terhadap kehidupan sosial di Manggarai
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang rendah umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya.
Kondisi demikian diperparah oleh Kurangnya fasilitas Kesehatan di pelosok Kabupaten Manggarai Barat, Apalagi daerah terpencil yang masih kesulitan akses transportasi.Ini menyebabkan waktu tempuh seorang pasien ke tempat pelayanan kesehatan sangat terlambat.
Baca juga : Danlanud Rsn Antar Keberangkatan Presiden Republik Indonesia
Selain itu, fasilitas kesehatan yang masih sangat minim mengakibatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi sangat terbatas. Selain itu, sebagian besar persalinan juga tidak dilakukan di fasilitas kesehatan, tapi dilakukan di rumah dan ditolong oleh dukun.
Ditambah lagi belum semua kecamatan mempunyai Puskesmas Rawat Inap dan belum semua desa miliki fasilitas kesehatan yang memadai.Ini terlihat dari belum tersedianya rumah tunggu yang berada di sekitar Puskesmas.
Baca juga : Mala Petaka Seorang ASN Perempuan Guru SD Tambangan Di duga Sengaja Melakukan pencemaran nama baik
Masalah lainnya, yakni penyebaran tenaga medis dan non medis yang belum merata serta terbatasnya sumber daya seperti tenaga, dana, metode, sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan, Langkah Solutif Cara mengatasi kematian ibu kematian bayi dan bayi lahir mati adalah dengan.
lebih aktif memberikan penyuluhan dan konseling kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita agar anak diasuh sendiri dan memberikan pengetahuan tentang cara pemberian makan yang bergizi kepada bayi.
Baca juga : Merajut Masa Depan Dunia Pendidikan Bersama 21 kepala Sekolah Dasar Sekecamatan Muara Pinang
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat harus aktif dalam melakukan pendekatan dengan lintas sektor kepala desa, dalam memonitoring dan menggerakkan ibu yang bayinya menderita gizi buruk.Petugas harus lebih proaktif dalam memotivasi dan mendorong orang tua agar lebih kreatif dalam memberikan makanan bagi bayi, dan ketegasan dari petugas sangat penting dalam menangani permasalahan gizi buruk orang tua.
Dalam mengatasi masalah gizi buruk harus ada peran kepala desa, agar kepala desa berkewajiban untuk memotivasi kader dan menggerakkan masyarakat jadi setiap permasalahan gizi buruk harus dilaporkan kepada kepala desa.
BAca juga : Bupati Sampang Meresmikan Asrama Polri Wicaksana Laghawa Polres Sampang
Selain itu perlu peningkatan keterampilan dan pengetahuan, pelatihan kepada bidan tentang teknik konseling kepada ibu hamil serta dilakukan perlombaan kreativitas ibu hamil dalam pemberian menu untuk balita.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat perlu melakukan Peningkatan pelayanan di bidang kesehatan karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat.
Kesehatan juga merupakan aspek yang sangat vital dalam mencapai kesejaterahan, karena kesehatan merupakan indikator perkembangan suatu bangsa. Memperoleh kesehatan merupakan hak setiap individu atau kelompok.
Upaya peningkatan kesehatan ibu ke depannya perlu diprioritaskan pada perluasan pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan obstetrik yang komprehensif, peningkatan pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga : Seorang Oknum Guru ASN SDN Tambangan Kabupaten Bengkulu Selatan di Duga Melakukan Pencemaran Nama Baik
Penyediaan fasilitas pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif (PONEK), pelayanan obstetrik neonatal emergensi dasa, posyandu dan unit transfusi darah yang belum merata dan belum seluruhnya terjangkau oleh seluruh penduduk harus menjadi prioritas pemerintah sebagai upaya penurunan angka Kematian Ibu dan Bayi.
Penulis atas nama : Julita Teresia Charles Prodi : Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng.