Pelanggar Terekam ETLE, Dominan di Jalan Bypass Ngurah Rai, Operasi Zebra Agung

PublikasiPendidikan.com|Bali-Operasi Zebra Agung 2022 merupakan upaya menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Operasi ini digelar menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 di wilayah hukum Polda Bali, termasuk Polresta Denpasar, Kamis (24/11/2022).

Pada 24 November kemarin, Operasi Zebra Agung 2022 resmi dimulai. Nah mirisnya, pada hari pertama saja, petugas sudah mendapati ratusan pelanggaran, tepatnya 236 pelanggaran yang terekam ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) mobile.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sebelum bertugas para personel berjumlah 132 orang yang terlibat dalam operasi ini mengikuti Apel Persiapan di Mapolresta Denpasar. Personel tersebut merupakan gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Jasa Raharja dan Dishub Kota Denpasar, Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana yang memimpin apel membacakan amanat Kapolda Bali Irjenpol Putu Jayan Danu Putra, bahwa masih terdapat masyarakat yang tidak mengindahkan kedisiplinan dalam berlalu-lintas.

Padahal selain demi keselamatan, lalu lintas juga merupakan salah satu sektor yang cukup sentral dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional. Karena produktivitas masyarakat dan kegiatan perekonomian bergantung kepada keamanan dan kelancaran lalu lintas,Dari data Ops Zebra 2021, tercatat jumlah pelanggaran di wilayah hukum Polda Bali sebanyak 7.587, dan terjadi 91 kecelakaan dengan delapan orang meninggal dunia, satu orang luka berat, 133 orang luka ringan dan menimbulkan kerugian materiil sebesar Rp 140 juta lebih,”Unjarnya.

Maka dari itu, dibutuhkan serangkaian upaya komprehensif yang mencakup upaya pembinaan, pencegahan dan penegakan hukum. “Baik itu melalui peningkatan pemahaman masyarakat akan peraturan lalu lintas, serta melalui peningkatan pengawasan kelaikan jalan, sarana dan prasarana, maupun kendaraan,” tandasnya.

Diharapkannya, Ops Zebra Agung 2022 yang berlangsung sampai 7 Desember 2022 ini dapat menekan tingginya angka pelanggaran dan kecelakan lalu lintas, serta meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas,,Operasi yang bertemakan ‘Tertib Berlalu lintas Guna Mewujudkan Kamseltibcarlantas yang Presisi’, mengedepankan pola yang bersifat preemtif dan preventif, serta didukung pola penegakan hukum secara Elektronik (ETLE), baik secara statis maupun mobile.

Telah beroperasi delapan titik ETLE yang tersebar di wilayah Denpasar dan Badung. Beberapa prioritas pelanggaran yang harus diperhatikan yaitu menggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, penggunaan helm SNI dan Safety belt, melawan arus dan berkendara melebihi batas kecepatan.

“Laksanakan sesuai dengan SOP, tidak melakukan tindakan pungli maupun pemerasan kepada masyarakat dengan mengedepankan teknologi ETLE dalam tindakan, bangun koordinasi yang baik dengan dengan unsur stakeholder terkait,” tegasnya kepada para personel.

Sementara itu, menurut Kabidhumas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, hari pertama Ops Zebra ini saja, ditemukan ratusan pengendara melakukan pelanggaran. Rinciannya, 43 pelanggar di Jalan Airport Ngurah Rai dan 193 di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai, yang notabene masuk wilayah hukum Polresta Denpasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!