SMA  

SMA Swasta se Sidoarjo Ikuti Pelatihan Digitalisasi Sekolah

Publikasipendidikan.com | Sidoarjo, Bhirawa – Di era digitalisasi ini rekapitulasi data sekolah dilakukan secara konvensional selama ini secara perlahan harus ditinggalkan, pihak sekolah harus migrasi ke era digitalisasi. Mengingat proses kebutuhan data yang dibutuhkan sekarang harus cepat dan akurat.

Untuk mewujudkan hal ini, pihak MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA Swasta Kabupaten Sidoarjo telah mengadakan ‘Pelatihan Perencanaan Berbasis Data’ yang diikuti oleh seluruh Kepala Sekolah SMA Swasta se Sidoarjo sekaligus didampingi bersama operator sekolah.

Usai membuka pelatihan ‘Perencanaan Berbasis Data’ MKKS SMA Swasta se Sidoarjo, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo-Surabaya, Dr Lutfi Isa Anshori MM mengatakan, dengan adanya revolusi industri yang masuk ke dunia digital ini, kita harus memberikan informasi yang cepat dan akurat.

Menurut Lutfi, untuk akurat itu syaratnya by data. Makanya dengan adanya pelatihan Perencanaan Berbasis Data ini saya sangat mendukung sekali. ”Saya berharap semua SMA Swasta yang tergabung dalam MKKS SMA Swasta se Sidoarjo ini harus sudah bersiap migrasi dari era konvensional ke digitalisasi/by data,” kata Lutfi Isa Anshori, pada Selasa (20/9) kemarin.

“Jadi semua data tersedia, semua informasi juga tersedia sehingga bisa menyajikan dengan sangat cepat dan akurat. Tentang program -program dari pemerintah propinsi maupun pusat, mengenai raport pendidikan, mengenai kualitas. Juga termasuk mengenai prestasi hingga data – data alumni. Itu semua nantinya harus disampaikan by data,” katanya.

Lutfi Isa mengaku mempunyai pengalaman, ketika atasan membutuhkan data – data dari beberapa sekolah secara mendadak. Tidak mungkin menelpon kepala sekolah satu per satu. Maka solusinya sekarang ini harus by data, tinggal klik datanya sudah ditemukan,” tandas Lutfi.

Sementara itu, Ketua MKKS SMA Swasta se Sidoarjo Wigatiningsih MPd menambahkan, kalau pendidikan sekarang ini sedang berada di era merdeka belajar, tentunya kurikulumnya juga berbeda dengan paradikma lama. Dalam kondisi sekarang, perencanannya harus by data.

“Kegiatan di sekolah juga harus by design, tidak boleh by accident, tidak boleh ada kegiatan yang tiba – tiba, harus dirancang sedemikian rupa di awal,” tambah Wigatiningsih yang juga sebagai Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.

Semua itu bisa dimulai dari rapor pendidikan, karena semua sekolah sudah punya rapor pendidikan, standar apa yang sudah dilakukan, hasilnya bagaimana, dan hasilnya bagaimana. Maka lembaga pendidikan bisa membuat sebuah perencanaan berbasis data yang sudah dimiliki sekolah masing – masing,” tandas Wigatiningsih. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!