Publikasipendidikan.com | Empat Lawang- ketua DPD LSM BAKORNAS Sumatera Selatan Feri Indra Leki akan melayangkan surat klarifikasi dugaan korupsi berjamaah ke puskesmas tebing tinggi berdasarkan keterangan staf yang masih di rahasiakan, bahwa staf staf mengeluhkan uang yang di terima dari kepala puskes bahwa tidak sesuai dari presedur yang ada sedangkan dana BPJS tersebut setiap bulannya mencapai Kisaran Rp.100.xxx.xxx juta, setiap bulan yang di duga di cairkan 2 sampai 3 bulan, di cairkan kurang lebih 2 tahun ,2021/2022 dan begitu juga dana BOK maka dari itu kami akan mendalami dugaan korupsi ini dan akan menemui DINKES di kab empat lawang.03/10/2022
Saat ketua LSM menerima bahwa keluhan dari staf staf puskesmas tebing tinggi tentang penerimaan uang dari BPJS Dan BOK yang mereka terima tidak sesuai prosedur yang ada seharusnya Rp.1.200xxx sedang kan yang diterima berpariasi mulai Rp.200xxx cuma batas Rp.600.xxx paling besar yang di terima hal tersebut yang di duga berdalih dana di pangkas karena covid 19 dan di duga ada jatah dari oknum DINKES empat Lawang.
Dalam paparan tersebut ketua DPD LSM BAKORNAS juga menghubungi kepala puskesmas dengan pesan singkat via whatsap, namun tidak ada jawaban pesan tersebut cuma di baca saja oleh KEPUS ,pesan tersebut guna untuk berita berimbang sesuai dengan keluhan oknum oknum pegawai di puskesmas, kami mempertanyakan masalah uang yang sama tidak uang yang staf lain terima,
Di sini juga ketua LSM bertanya ke staf staf lain malah mereka ketawa mendengar KEPUS tidak mengindahkan pesan whatsap saya,nah kata para staf mungkin tidak sesuai paktanya mengenai uang yang di beri ke kami pak.terang salah satu staf
Dalam hal ini banyak kejanggalan tentang realisasi
Dua dana tersebut apalagi mendengar laporan para staf staf di puskes bahwa di duga SPJ dan LPJ tidak sesuai pakta yang terealisasi dengan laporan isi yang berbeda,
Terbitnya berita ini karena ketua LSM BAKORNAS coba menghubungi kepala Puskesmas via pesan whatsap tapi tidak di balasnya sampai sekarang tidak ada jawaban dan di kami menduga banyak dalangnya dari pemkab dan diduga intansi terkait tutup mata tutup telinga sehingga sampai saat ini di duga oknum tersebut menjadi besar kepala
Tim media dan lembaga
Pimpred: feri