UMUM  

Penurunan Angka Stunting Pagar Alam Dipuji Tim Penilaian Independen

 

Publikasipendidikan.com|Pada Penilaian Tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2023 tingkat kota se-Indonesia di Kota Pagar Alam, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pagar Alam mendapat pujian dari Tim Penilaian Independen (TPI).

Pujian tersebut disampaikan oleh TPI Dr. Wicaksono Saroso usai mendengar paparan atau penjelasan dari Ketua TP PKK Kota Pagar Alam Rachma Hareni Noor mengenai perjalanan dan perjuangan TP PKK Kota Pagar Alam dalam penurunan angka stunting di Kota Pagar Alam.

Dijelaskan Ketua TP PKK Kota Pagar Alam, bahwa pada awal masa jabatan Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni pada tahun 2019 lalu, angka stunting di Kota Pagar Alam berada di angka yang cukup tinggi, yakni 39 persen. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa permasalahan yang paling utama penyebab tingginya angka stunting ini adalah alat antropometri kit di 133 Posyandu di Kota Pagar Alam kurang memadai.

Menyadari akan minimnya anggaran yang tersedia untuk Kota Pagar Alam, TP PKK bersama Pemkot Pagar Alam mencari sumber pendanaan diluar APBD Kota Pagar Alam dengan mengajukan proposal ke beberapa instansi, hingga akhirnya diterima dan dibantu oleh Bank Sumsel Babel Cabang Pagar Alam melalui dana CSR pada tahun 2021.

“Dengan adanya alat itu, kami mulai menghitung anak-anak stunting ini, di tahun 2021 kami mendapatkan angka stunting di Kota Pagar Alam ada 15,5% dan itu turun sangat banyak. Untuk itu, kami melakukan pemantauan anak-anak stunting ini di setiap kelurahan dengan pendamping keluarga dan bidan. Sehingga di tahun 2022 kami kembali menurunkan lagi angka stunting ini menjadi 11,6%, tahun 2023 target pak Walikota berada dibawah 10%,” jelas Ketua TP PKK Rachma Hareni Noor.

Mendengar penjelasan tersebut, Tim Penilaian Independen Dr. Wicaksono Saroso justru memuji capaian yang telah diraih oleh Pemkot Pagar Alam melalui TP PKK Kota Pagar Alam ini, yakni penurunan angka stunting yang cukup tinggi.

“Sebenarnya ini penurunan yang sangat luar biasa, kalau tidak karena alat ya, dari 39% jadi 11,6%. Ini sebenarnya ada dibenak saya, ketika melihat angka penurunan stunting yang begitu tinggi, kalau ngga salah waktu tahap II sudah saya tanyakan tapi kurang begitu terjawab, ternyata masalahnya ada di antropometri kit itu ya, jadi jelas,” ungkapnya.

Dalam penilaian ini, Walikota Alpian Maskoni juga memaparkan lima program unggulan yang dimiliki Pemkot Pagar Alam. Kelima program ini tentunya bersentuhan langsung dengan masyarakat Kota Pagar Alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam.

“Kita ada 5 program, yang pertama itu stek kopi, yang kedua KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang ketiga bonus ada yaitu umroh untuk ustadz-ustadzah, ke empat insentif RT RW, yang kelima yaitu beasiswa bagi siswa berprestasi,” pungkas Walikota.

Program ini pun mendapat respon positif dari Tim Penilaian Umum (TPU) Dr. Ir. Budhi Santoso, MA., terutama mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga di Bank Sumsel Babel Cabang Pagar Alam, lantaran dinilai sangat membantu dan mempermudah pelaku usaha di Kota Pagar Alam.

Belly Steven

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!